“Do’a”
Dengan apakah
kubandingkan pertemuan kita, kekasihku ?
Dengan
senja samar sepoi, pada masa purnama meningkat naik,
Setelah
menghalau panas payah terik
Angin
malam menghembus lemah, menyejuk badan, melambung rasa
Menayangkan
pikir, memba angan kebawah kursimu
Hatiku terang menerima katamu, bagai bintang
memasang lilin.
Kalbuku terbuka menunggu kasihmu, bagai sedap
malam menyirak kelopak.
Aduh kekasih hatiku, isi hatiku dengan katamu,
penuhi dadaku dengan cahayamu,
Biar bersinar mataku sendu, biar berbinar
gelakku rayu
cipt.Amir Hamzah
cipt.Amir Hamzah
“Aku”
Biar peluru menembus
kulitku
Aku tetap meradang
menerjang
Luka dan bisa kan kubawa
berlari
Berlari
Hingga hilang
pedih peri
Dan aku akan
lebih tak peduli
Aku mau hidup
seribu tahun lagi
cipt.Chairil Anwar
cipt.Chairil Anwar
"Tanah Kelahiran"
Seruling di pasir ipis, Merdu
Antara
gundukan pohon pina,
Tembang
menggema di dua kaki
Burangrang
– tangkuban perahu
Jamrud
di pucuk – pucuk
Jamrud
di air tipis menurun
Membelit
tangga di tanah merah
Dikenal
gadis-gadis dari bukit
Nyanyikan
kentang sudah digali
Kenakan
kebaya merah ke pewayangan
Jamrud
di pucuk-pucuk,
Jamrud
di hati gadis menurun
cipt.Ramadhan K.H
cipt.Ramadhan K.H
"Rumah Makan"
Seorang pengemis berdiri di depan rumah makan
Ia lapar dan menatap daging diatas meja
Tapi Ia tak ingin mencuri.
Dan tiba-tiba
membayangkan daging ayam itu
Bergerak
ke arahnya dan berkata, “kamu tentu lapar”
“Makanlah
saya karena saya milik tuhan juga”
Ia diam dan menggelengkan dan berkata, “tidak kalau
Semuanya diluar kehendak pergilah
Sebelum tuanmu hilang selera”
Ingin
benar daging ayam itu berkata, “Saya telah
Kehilangan
hak-hak hidup”, tapi pengemis itu
tetap
pergi dan memang ia lapar
tapi tidak ingin mencuri.
cpt.Unknown
cpt.Unknown
"Menyesal"
Pagiku
hilang sudah melayang
Hari mudaku
sudah pergi,
Sekarang
petang datang membayang
Batang
usiaku sudah tinggi
Aku lalai dipagi hari
Beta
lengah dimasa muda
Kini
hidup meracun hati,
Miskin
ilmu miskin harta
Ah,
apa guna ku sesalkan
Menyesal
tua tiada berguna
Hanya
menambah luka sukma !
Kepada
yang muda kuharapkan,
Atur
barisan dipagi hari
Menuju
kearah padang bakti
cipt.Unknown
0 Tinggalkan komentar:
Posting Komentar