Selamat datang di Exster Community Jangan lupa tinggalin komentar dan Backlink nya Created by : Andry_Exster Makalah Teori Pembelajaran ~ Exster Community

Mari Bergabung Di PTC Terpercaya

Makalah Teori Pembelajaran

         Waktu sore hari waktu Exster sedang otak atik komputer Exster termui sebuah rangkap karya makalah yang telah beberapa bulan terpendam dalam FD exster jadi untuk postingan kali ini Exster akan coba berbagi sebuah makalah yang dulu pernah disusun Exster untuk menyelesaikan tugas kuliahan teman Exster.dipostingan makalah ini sengaja tidak Exster lampirkan covernya..supaya teman-teman dapat mengedit dan mempergunakan makalah ini sesuai kebutuhan teman-teman semua..oke simak makalah yang telah tersaji dibawah ini semoga bermanfaat.


                                 Makalah 
Teori Belajar Revolusi Sosiokultural
                          &
Penerapannya Dalam Pembelajaran


KATA PENGANTAR


Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam rangka mengikuti
mata kuliah Teori Pembelajaran yang dibimbing oleh dosen . Mata kuliah itu berada di bawah binaan Dosen Pembimbing.
Disadari sepenuhnya, bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Hal
itu antara lain karena keterbatasan sumber yang digunakan. Namun demikian,
harapan penulis tidak lain, semoga karya ini memenuhi syarat bagi kelulusan
dalam mengikuti mata kuliah tersebut.

Dengan kerendahan hati, karya ini penulis sampaikan kepada Dosen Pembibing yang telah memberikan penerangan.


                                                                                                                              Penulis


BAB I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, bersifat relatif permanen dan prosesnya ditandai dengan adanya interaksi dengan lingkungan sekitar pebelajar baik lingkungan alam maupun sosial budayanya. Berkaitan dengan hasil dari belajar yang dialami ada teori belajar yang sering diterapkan dalam dunia pendidikan yaitu teori belajar behavioristik walaupun ada juga yang telah mengaplikasikan berbagai teori belajar yang ada. Bila hanya menggunakan paradigma behavioristik maka akan terbentuk pebelajar yang hanya menjunjung tinggi kekerasan.
Pengetahuan dari waktu ke waktu selalu mengalami perkembangan, begitu dengan pendidikan. Manusia memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber antara lain pengalaman pribadi, pendapat ahli, tradisi, intuisi, penalaran dan keyakinan benar salah. Dari penjelasan ini jelas pengetahuan merupakan segala sesuatu yang ditangkap oleh manusia mengenai obyek sebagai hasil dari proses mengetahui baik melaui indra maupun akal.
Perkembangan pengetahuan sejalan dengan perkembangan berbagai teori belajar, karena pengetahuan salah satunya diperoleh dengan belajar, sehingga tidak mustahil bermunculan teori-teori belajar antara lain teori belajar koneksionalisme, kondisioning, behaviorisme dan laian-lain, yang masing-masing teori mempunyai kelemahan dan kelebihan.
Mencermati berbagai teori-teori belajar dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Vygotsky seorang psikolog berpandangan bahwa anak membangun sendiri pengetahuan dan pemahamannya, dan tidak secara pasif menerima pengetahuan yang diberikan kepadanya (Vygotsky dalam Mukminan; 35). Pendapat tersebut hampir sama dengan Pieget yang menyatakan bahwa pembentukan pengetahuan itu terjadi melalui interaksi anak dengan obyek fisik secara langsung dan anak melakukan sendiri. Kedua hal inilah yang kemudian mendasari munculnya teori kontruktivisme.
B. Perumusan Masalah

Belajar merupakan suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun sosial budayanya. Dalam proses belajar bila kita hanya mengandalkan paradigma behavioristik maka kita akan mencetak orang-orang yang mengagungkan kekerasan dan mengadalkan keseragaman, tapi tidak menghargai adanya perbedaan. Hal ini terjadi karena siswa harus mempersiapkan diri memasuki era demokrasi yang sebenarnya adalah era yang ditandai dengan keragaman perilaku, adanya penghargaan terhadap saesuatu yang bebedasehingga perlu adanya perubahan dibidang pendidikan dan pembelajaran dengan teori belajar sosiokultural.
Mekanisme teori yang digunakannya untuk menspesifikasi hubungan antara pendekatan sosio-kultural dan pemfungsian mental didasarkan pada tema mediasi semiotik, yang artinya adalah tanda-tanda atau lambang-lambang beserta makna yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai penengah antara rasionalitas dalam pendekatan sosiokultural dan manusia sebagai tempat berlangsungnya proses mental.



setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati dua tataran, yaitu tataran sosial tempat orang-orang membentuk lingkungan sosialnya (dapat dikategorikan sebagai interpsikologis atau intermental), dan tataran psikologis di dalam diri orang yang bersangkutan (dapat dikategorikan sebagai intrapsikologis atau intramental). Pandangan teori ini menempatkan intermental atau lingkungan sosial sebagai faktor primer dan konstitutif terhadap pembentukan pengetahuan serta perkembangan kognitif seseorang dikatakannya bahwa fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi dalam diri seseorang akan muncul dan berasal dari kehidupan sosialnya. Sementara itu fungsi intramental dipandang sebagai derivasi atau keturunan yang tumbuh atau terbentuk melalui penguasaan dan internalisasi terhadap proses-proses sosial tersebut.
Pada mulanya anak berpartisipasi dalam kegiatan sosial tertentu tanpa memahami maknanya. Pemaknaan atau kontruksi pengetahuan baru muncul atau terjadi melalui proses internalisasi. Namun internalisasi yang dimaksud oleh Vygotsky bersifat transformatif, yaitu mampu memunculkan perubahan dan perkembangan yang tidak sekedar berupa transfer atau pengalihan. Maka belajar dan perkembangan merupakan satu kesatuan dan saling menentukan.
BAB II

  1. Hakekat Belajar Revolusi Sosiokultural


Teori Vygotsky adalah penekanan pada hakekatnya pembelajaran sosiokultural. Inti teori Vygotsky adalah Menekankan interaksi antara aspek “internal” dan “eksternal” dari pebelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pebelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing – masing  individu dalam konsep budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas – tugas yang belum dipelajari namun tugas- tugas itu berada dalam “zone of proximal development” mereka. Zone of proximal development adalah jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan masalah secara mandiri  dan tingkat kemampuan perkembangan potensial yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.
Kondisi sosial sebagai tempat penyebaran dan pertukaran pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai sosial budaya. Anak-anak memperoleh berbagai pengetahuan dan ketrampilan melalui interakso sehari-hari baik lingkungan sekolah maupun keluarganya secara aktif. Perolehan pengetahuan dan perkembangna kognitif sesuai dengan teori sosiogenesis yaitu kesadaran berinteraksi dengan lingkungan dimensi sosial yang bersifat primer dan demensi individual bersifat derivatif atau turunan dan sekunder.

BAB. III

Penutup

  1. Kesimpulan

Setelah melalui proses yang telah dijalani melalui teori Sosiokultural ini dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya teori ini  menempatkan intermental atau lingkungan sosial sebagai faktor primer dan konstitutif terhadap pembentukan pengetahuan serta perkembangan kognitif seseorang dikatakannya bahwa fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi dalam diri seseorang akan muncul dan berasal dari kehidupan sosialnya. Sementara itu fungsi intramental dipandang sebagai derivasi atau keturunan yang tumbuh atau terbentuk melalui penguasaan dan internalisasi terhadap proses-proses sosial tersebut.
  1. Saran

Kritikan dan saran pembaca sangat diharapkan oleh penulis,untuk bias mengoreksi kekurangan yang terdapat dalam penulisan makalah ini,sehingga untuk kedepannya penulis dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam penulisan makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menjadi bahan untuk digunakan sebagai mana yang diharapkan.

0 Tinggalkan komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management